aku sebagai orang ketiga,
masih..
aku jua yang lebih kesunyian,
aku jua yang selalu ditinggalkan,
aku jua yang selalu tidur berseorangan,
hanya mampu merasakan angin lalu,
tentang kasihmu yang lepas.
aku sebagai orang ketiga,
aku yang selalu mengharap,
dan mengalah,
dingin,
bagai salju dari luar,
disaat mata hatiku terbuka,
pernahkah kau terasa hangat tika mendakapku?
aku sebagai orang ketiga,
masih..
aku yang selalu dipersalahkan,
dipertikaikan,
pernahkah kau cuba untuk berada di tempat ku?
aku sebagai orang ketiga,
selalu terluka,
ku baluti semua lukaku sendiri.
kepercayaanku bagai lautan,
dan kau bagai sinaran senja,
namun ombak dan gelora selalu menghanyutkan ku kembali ke pantai.
aku sebagai orang ketiga,
yang selalu tidak punya pilihan,
bilakah mampu ku melebarkan sayap mencapai awan?
aku kekasih gelapmu,
simbol kebebasan,
yang tak pernah mampu kau miliki,
puncakku tidak tertawan,
terlalu banyak persoalan,
terlalu banyak pemikiran,
terlalu banyak halangan.
kau kekasihku,
kata hatimu,
tidak pernah akan terucap,
akan terus bersemadi,
saat kau kembali padaku,
dan memelukku sambil menutup matamu,
segalanya jadi kosong,
bagai titik permulaan kita,
yang tak pernah ada.
~butter*fie
